Access
Narasi Kebangsaan dalam Karya Budaya Indonesia
Keywords:
Kebangsaan, Karya sastra, Budaya IndonesiaSynopsis
Bunga rampai Narasi Kebangsaan dalam Karya Budaya Indonesia hadir di tengah-tengah kegalauan dan hiruk-pikuk ancaman perpecahan yang kita hadapi. Lunturnya rasa kebangsaan, terutama pada generasi muda, menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa. Bunga rampai ini hadir istimewa dengan menyajikan keberagaman objek kajian terkait konsep kebangsaan yang termaktub dalam berbagai karya sastra, baik dalam bentuk tulisan, cetak, maupun lisan. Bahkan, nilai kebangsaan juga terkandung dalam artefak relief candi, hal yang mungkin tidak pernah kita pikirkan dan muncul sebelum bangsa Indonesia ada.
Pembaca akan diajak untuk menelusuri jejak kebangsaan dalam berbagai karya budaya Indonesia: Bagaimana kebangsaan itu muncul dan bagaimana kebangsaan itu dimaknai. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya bahan bacaan bagi peneliti, mahasiswa, dan masyarakat terhadap narasi kebangsaan yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Selamat membaca!
Downloads
References
Bakry, N. M. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baried, S. B., Soeratno, S. C., Sawoe, Sutrisno, S., & Syakir, M. (1985).
Pengantar teori filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.
Danasasmita, S., Ayatrohaedi, Wartini, T, & Darsa, U. A. (Trans). (1987).
Sewaka Darma, Sanghyang Siksakandang Karesian, Amanat
Galunggung. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian
Kebudayaan Sunda (Sundanologi), Direktorat Jenderal Kebudayaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bandung.
Dewi, D. P. (2014). Preservasi naskah kuno. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Ekadjati, & Darsa, Undang Ahmad (1998). Katalog induk naskah-naskah
Nusantara Jilid 5A: Jawa Barat koleksi lima lembaga. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia & Ecole Francaise d Extreme-Orient.
Faturrahman, O. (2010). Filologi dan Islam Indonesia. Jakarta: Puslitbang
Lektur Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Liauw, Y. F. (1993). Sejarah kesusastraan Melayu klasik. Jakarta: Erlangga.
Manheim, K. (1954). Ideology and utopia: An introduction to sociology of
knowledge. New York dan London: Routledge dan Kegan Paul LTD.
Robson, S. O. (1994). Prinsip-prinsip filologi Indonesia, Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa & Universitas Leiden;
diterjemahkan oleh Kentjanawati Gunawan, dari aslinya, Principles
of Indonesian Philology, Leiden: Foris Publication, 1988.
Rosidi, A. (2003). Tulak bala, sistem pertahanan tradisional masyarakat
Sunda dan kajian lainnya mengenai budaya Sunda. Bandung: Pusat
Studi Sunda.
Suhady, Idup & Sinaga, A. M. (2006). Wawasan kebangsaan dalam kerangka
NKRI. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Sulistiyono. (2015). Multikulturalisme dalam perspektif budaya pesisir.
Agastya, 5, 1–18.
Supriadi. (2011). Aplikasi metode penelitian filologi. Bandung: Pustaka
Rahmat.
Teeuw, A. (1988). Sastra dan ilmu sastra: Pengantar teori sastra. Jakarta:
PT Dunia Pustaka Jaya.
Teeuw, N.D. (2009). Tiga pustaka Sunda kuna. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Kamus besar bahasa
Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
dan Gramedia Pustaka Utama.
Wellek, R, & Warren, A. (1989). Teori kesusastraan (M. Budianta penerj).
Jakarta: PT Gramedia.
Widiesha, G. D. (2013). Pribadi rasa pangarasa sorangan. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.

Downloads
Published
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.